Minggu, 25 Mei 2008

Pelajaran dari Aslan

Inspirasi dan pelajaran bisa datang dari mana aja. Buku, teman, komik, sopir angkot, anak kecil, atau film. Udah pada nonton sekuelnya Narnia yang Prince Kaspian ??? Well,well,, gimana ? Banyak yang bilang nih film bagus dan menurut gw juga begitu. Nah bagian mana yang memberi inspirasi dari film ini ??? Wah,,itu mah relatif tergantung sapa yang nonton. Each moment effects people differently (bener g tuh Cal, grammarnya ?? )

Mungkin ada yang inget pas adegan Lucy 'merasa' melihat Aslan di pinggir tebing. Waktu itu ia yakin melihat Aslan namun nggak bisa meyakinkan ketiga saudaranya yang pada akhirnya menimbulkan keraguan pada dirinya sendiri apakah ia bener2 melihat Aslan pada waktu itu. Pada akhirnya, memang bener Aslan masih hidup dan Lucy bisa ketemu ama tuh singa,,,tapi,simak kata2 Aslan waktu Lucy mempertanyakan kemunculan Aslan di pinggir tebing tempo hari," Lalu,apa yang membuatmu ragu untuk tidak mencariku ???".

Hahaha,,,biasa aja nggak sih ??? Hehe,iya sih, cuma dari situ kita diajarin ama si Aslan,,,kalau percaya pada sesuatu,,,yakinlah dan jangan mudah dipatahkan kepercayaan kita itu sama orang2 disekitar kita,bahkan mungkin, pada kasus Lucy,orang2 itu adalah saudara2nya sendiri.

Seringkali, kita ragu...sama keputusan yang kita pikirkan. Seringkali, kita menyangsikan penilaian kita terhadap sesuatu. Seringkali, kita tidak percaya dengan pilihan kita. Seringkali, kita tidak yakin.

Gw sendiri selama ini sering juga ngalamin kejadian kayak gitu. Disaat-saat kritis apalgi, disaat harus membuat keputusan yang tidak mentolerir kesalahan,,,kadang kesalahan menjadi ketakutan dan membiaskan rasa yakin dan percaya sama pemikiran kepala sendiri. Mungkin kita memang dilahirkan seperti ini,tamak,,,sehingga ingin yang terbaik selalu menjadi bagian dari hidup kita. Sisi baiknya, kita akan berusaha dengan keras. Sisi buruknya,kadang kita menghalalkan segala cara.

Lihatlah bagaimana Aslan mengajarkan satu hal : PERCAYA dan YAKIN . Pada akhirnya, kembali gw disadarkan bahwa percaya dan yakin lah,terutama dengan diri sendiri. Tapi, bukan self-fanatism loh ya...percaya ama diri sendiri juga harus dibarengi dengan rasionalitas. Pendapat lingkungan kudu diperhatikan lalu dijadikan point pertimbangan jika memang relevan. Dan, ketika kita sudah percaya...dan yakin....maka setiap langkah yang sudah kita ambil gw rasa tidak akan pernah kita sesali.

2 komentar:

  1. Wah, pas nonton Narnia yang ada aku sama temen2 ber-gj ria

    Susan: ... tidak mungkin, karena umur kita berbeda 1300 tahun ... (sepenggal dialog, kira2 seperti itu...)
    Temen1: Ayo sini sama nenek...
    Temen2: Nenek-nenek zaman sekarang...
    Aku: (tersenyum sambil geleng-geleng)

    BalasHapus
  2. @ reisha : Wah..jangan gitu juga kak, kalo nonton film itu biasanya banyak quote2 bagus..lumayan lho

    BalasHapus