komunikasi virtual

pertamax di bulan november...bangun pagi2 abis bikin presentasi td malam,,,malah keinget demo jarkom yg terbilang tidak sukses, dan jadi keinget judul bab laporan yg ntah mengapa jadi tertulis virtual crisis padahal mestinya virtual circuit. Mikir apaan mi (refer to fahmi :D) pas nulis laporan ?

Berbicara tentang virtual, gw jadi inget pembicaraan dgn seseorang (ayo, tebak 3x, yg bener orangny gw doain jadi ganteng...), yaitu masalah komunikasi virtual. Komunikasi yg terjadi tidak sebenarnya,,,tp melalui perantara mesin. Komunikasi virtual itu tergolong banyak hal,,,ikutan social networking site, chat, sms dan sebagainya.

Di jepang - berdasarkan kuliah kompem gw tentang social networking site tempo hari - ada komunitas yang justru tidak biasa, malas dan enggan untuk melakukan komunikasi secara nyata. Gw lupa istilahnya, tp untuk kaum begitu, ada sebutannya. Orang2 seperti ini cenderung menyendiri di kamar, punya akses internet kecepatan tinggi, dan melakukan semua-muanya dari balik layar komputernya. Serem gak sih ???? Serem lah menurut gw...agak2 berlebihan gitu kayaknya.Komunikasi virtual menjadi satu2nya jalan bagi mereka untuk interaksi dengan dunia luar.

balik lagi, dengan pembicaraan waktu itu, akhirnya disepakati ,,, bahwa hubungan yang dimulai dengan komunikasi virtual (misal. sms atau chatting) terkadang akan menjadi kaku dan canggung ketika sampai pada tahap berbicara langsung atau bertemu langsung. Tadinya, ini sih pendapat gw pribadi,,,karena pengalaman gw sih berkata demikian. Nggak tau kenapa, kalo mulai kenal sama orang (terutama cewek nih)...dan apabila dimulai dengan sms / chat,,pasti terasa ada yg aneh kalo ketemu lansung. Padahal, kalo di sms/ chat tuh bisa ngobrol macem2,waktu lama dan ngalor ngidil gak jelas. Pas di sms/chat tuh berasa udah kenal sekian lama, akrab dan cair. Tapiii....pas ketemu langsung,,,,waaaah....untuk negur aja kepikiran 2x. Kenapa ya ????

Kejadian gw tadi itu pun diamini oleh teman ngobrol gw waktu itu. Pendapat gw disetujui dengan menyatakan pengalaman yang sama. Bahkan, sering terjadi kejadian yang seperti itu. Dimana ketika bersms/chat dunia terasa dekat tanpa jarak, hati begitu terjembatani dan pikiran dapat berkomunikasi,,,namun ketika berbicara langsung,,,udara beku dan waktu memakan kata-kata. Penasaran nggak sih kenapa kejadiannya seperti itu ?

Memang sih,,,kejadian ini nggak berlaku pada semua orang,tp secara umum, dari hasil ngobrol2, emang banyak kok yg mengalami kejadian kyk gini . Dan, terdapat persetujuan juga mlm itu, bagi orang2 yg dasarnya emang seru dan asyik,,,biasanya dia bisa menepis kecanggungan ini dengan kemampuan interpersonal yg dimiliki.

Pengalamam pribadi gw jg menyimpan cerita lain tentang komunikasi virtual. Awal cerita gw bareng iir pun sebenarnya dimulai dari sini....kecanggungan tanpa batas akibat dimulai dengan komunikasi virtual. Tp, untungnya gw masuk orang yg bisa menepis kecanggungan itu,,,,yaaah,,, meski butuh waktu sih. Yang jelas,,,dibandingkan dari segi apapun, komunikasi nyata jelas2 akan membawa sensasi yg tidak bisa orang dapat kan di komunikasi virtual. Efisiensi dan teknologi tidak menyelesaikan semua persoalan,,terkadang operasi primitif tetap menjadi jalan terbaik.

Bahkan, yg lebih aneh,,,,ketika sama2 menyetujui satu hal,,,kita belum tentu bisa mengaplikasikan apa yang sudah disetujui. Sampai detik ini berlangsung, gw aja klo ketemu temen ngobrl waktu itu,,,masi serem buat negor...padahal ketemunya kadang bisa tiap hari, di depan kelas, di ruang sholat atau dimana gitu deh. Peace,kalo ada yg tersinggung...hehe...hidup komunikasi nyata...