Senin, 29 Desember 2008

persaingan mereka keuntungan bagi kita


Kegemaran gw akan teknologi .NET ternyata cukup membuat gw kurang mengamati perkembangan teknologi-teknologi lain. Tapi, jika gw flashback sesaat...dulu (sampai sekarang juga sih) sebenarnya gw sangat ingin belajar flash. Berawal dari ketertarikan akan sebuah presentasi yang dikemas dalam bentuk flash application, kemudian hingga mengenal bung tak berfikir yg jago banget bikin flash game app, gw menumbuhkan niat untuk belajar flash. Sayang,,,niat tinggal niat .. walau niat itu tak pernah mati,,,usaha terbaik gw untuk memulai belajar flash adalah dengan meminjam buku action script 2.0 bung tak berfikir yg sampe sekarang juga gak pernah gw baca. Ampun dah ...

Begitulah teknologi, khususnya IT, berkembang demikian pesat dalam waktu yang cepat. Bener-bener harus bisa mengikuti perkembangan ini jika kita (baca : praktisi IT, bukan pakar telematika) tidak ingin ketinggalan dan dicap sebagai pemain lama di bidangnya. Sebut saja dunia internet yang kini sudah menjamah setengah waktu dari kehidupan gw tiap harinya. Internet sudah memasuki era Web 2.0 . Konsep yang sebenarnya gw gak begitu ngerti tapi semua orang sudah membicarakannya. Lalu muncul lah konsep RIA, Rich Internet Application. Yaitu aplikasi web yang memiliki fitur dan fungsionalitas seperti aplikasi desktop biasa yang berjalan di atas internet, menawarkan beragam interaktivitas dan user experience termasuk di dalamnya multimedia.

Sekarang gw akan mulai singgung judul postingan kali ini. Setelah sempat mengobrol dengan bung Dodi pada suatu hari di labdas 3, terkuak lah informasi bahwa di dunia RIA ini, sudah muncul persaingan terselubung antar vendor-vendor besar. Jika sebelumnya, Adobe unggul, menguasai 80 % pangsa pasar , RIA tradisional dengan Flash applicationnya, sekarang segmen itu mulai dibanjiri teknologi serupa tapi tak sama yang masing-masing berkata punya keunggulan yang tidak dipunyai pihak yang lain. Konsep RIA pun mulai diperkaya dengan adanya framework, yaitu sekumpulan library yang sudah disediakan sehingga memudahkan programmer dalam pengembangannya.

Adobe dengan Adobe Flex. Sebuah kumpulan teknologi dari Adobe untuk pengembangan dan deployment RIA yang multi platform berdasarkan sifat propietary Adobe Flash platform. Mulai dirilis pada Maret tahun 2004 dengan menyertakan versi 1.0 nya, berupa SDK, sebuah IDE pengembangan dan J2EE integrasi.

Memprogram secara tradisional hanya dengan mengandalkan flash biasa, lama kelamaan dirasakan cukup sulit untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan yang muncul. Flex muncul untuk meminimalkan masalah tersebut dengan menyediakan workflow dan programming model yang sudah akrab dengan developer. Diperkenalkan konsep MXML, sebuah XML file yang menawarkan pembangunan layout GUI dengan mudah. Interaktivitas dicapai dengan menggunakan ActionScritpt, skrip yang menjadi inti flash sedari dulu. Flex SDK juga sudah menyediakan set kontrol yang sering digunakan, seperti button, list box, data grid termasuk web service, efek animasi, validasi form dan interaksi lainnya yang dikemas dalam framework aplikasi.

Dalam model, multi-tiered, Flex bertindak sebagai presentation tier. Tidak seperti html biasa, flex menyediakan stateful client dimana perubahan yg signifikan tidak memerlukan load sebuah page baru. Flex dan Flash player bersama-sama menyediakan banyak cara yg berguna untuk sending dan loading sebuah page dari dan ke komponen di sisi server tanpa memerlukan sisi klien untuk reload halamannya.

Adobe mengeluarkan Adobe Flash Catalyst sebagai tools desain untuk mengembangkan flex appliaction ini. Dari sisi runtime, flex app berjalan diatas flash player 9 atau ke atas dan Adobe AIR.

Sun lalu meluncurkan JavaFX. Komponen utama dari JavaFX adalah JavaFX Script, bahasa deklaratif yang ditujukan untuk membuat Swing mudak digunakan sebagai perancang interface atau desainer visual yang akrab dengan scripting language. Di dalam javaFX script, struktur kode sangat dekat dengan layout pada GUI. Komponen lainnya adala JavaFX mobile, sebuah os java untuk devide bergerak. Terlihat jelas disini terdapat penggunaan konsep swing yang sudah bertahan bertahun2 di dalam java untuk pembangunan ria.

Java FX pertama kali dilaunch oleh Sun pada May tahun 2007. Kemudian sun menyatakan akan menambahkan kapabilitas video pada javaFx dengan kerja sama bersama True Motion video Codec.Sejak akhir juli 2008, developer sudah dapat mengunduh preview dari javaFX sdk untuk windows dan mac, plugin javafx untuk netbeans 6.1. Pada 4 Desember 2008 yang lalu, java FX 1.0 pun resmi dirilis.

Microsoft dengan garangnya mengeluarkan Silverlight. Pernah gw bahas dengan postingan berjudul teknologi cahaya perak disini. Secara singkat,microsoft menggabungkan seluruh teknologi yang ia punya sejak dulu,winAPI dikembangkan menjadi winFX, dengan framework nya yang terkenal .NET dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Konsep layouting menggunakan XAML, eXtensible Application Markup Language, yang awal banget dirilis pada Desember 2006. Dari sisi runtime, menggunakan Silverlight runtime yang disediakan gratis, dan silverlight dapat berjalan tidak hanya di IIS, tp juga apache server.


Begitulah,,,,sedikit info tentang persaingan di dunia RIA. Seperti yg gw sebut di awal,,,pihak satu mengklaim lebih dari pihak lain. Kita, sebagai praktisi di dunia IT, sesungguhnya mendapat kemudahan karena dengan tersedianya beragam teknologi kita dapat mengembangkan kemampuan kita dan memilih mana yang kita sukai. Tidak perlu menghujat dan menjudge. Semua nya teknologi yang patut diacungi jempol.

Lagi pula,,, persaingan mereka bukankah memberikan keuntungan bagi kita ?






2 komentar:

  1. kita tunggu terobosan dari W3C :P

    BalasHapus
  2. Habanero Hot Sauce, 5 fl oz - Chop Block 메리트카지노총판 메리트카지노총판 카지노 카지노 betway login betway login bet365 bet365 カジノ シークレット カジノ シークレット 10cric login 10cric login dafabet link dafabet link 749 Spinit - Pokernews Casino

    BalasHapus