Kamis, 16 Oktober 2008

drilling.


Mungkin karena selama liburan pola makan cukup nggak karuan, berpindah2 dari makanan panas ke dingin, banyak ke sedikit, manis ke asam, membuat para gigi gw kerepotan untuk menahan efek yang bisa ditimbulkan. Alhasil, mencapai puncak nya membuat gigi kanan bawah gw merasakan kengiluan yang amat sangat. Sampai nggak bisa tidur.

Ketidaktahanan itu, akhirna mengantarkan gw untuk berkunjung ke dokter gigi terdekat. Bukaaan ... yg ini bukan dia, toh dia sendiri masi menimba ilmu di fakultas kedokteran gigi universitas kenamaan di daerah Salemba. Masi cadogi, alias calon dokter gigi. Ada sedikit rasa malu, punya pacar cadogi tapi gigi sendiri gak keurus. Hehe, peace.

Sampailah gw ke ruang dokter, drg.Tetty, pada hari Selasa pagi yang cerah di bilangan Medika Ganesha. Senyum ramah beliau menyapa dan memerintah gw untuk bergegas duduk di dental unit miliknya. Gw patuh aja. Beliau bertanya keluhan gw dan sekejap dia sudah mengerti apa yg akan dilakukan.

Diambilnya sebatang besigwgaktaunamanya-kacamulut kali ya, yang jelas macam sendok yg punya cermin diujungnya itu lo. Setelah mengetuk2 beberapa gigi, melihat sekilas sembari di terangi cahaya senternya, beliau mengeluarkan dua,eh bukan,,,,tiga pernyataan :
  1. Giginya yg tinggal setengah itu dicabut aja, udah mulai bocor juga kayaknya
  2. Gigi yg ngilu itu karena bolong, mas.
  3. Kayaknya gigi belakang itu udah mau keluar mas, ntar dibantu ama permen karet ya

Gw pun tersenyum getir. Masak cabut gigi lagi siii. Lebih banyak rongga lagi dong ntar. Tapi, kemudian dia mengambil alat bornya dan bersiap melakukan drilling ke gigi bermasalah gw. Desing putaran bor membuat gw menghela napas dan seketika besi berputar itu membuat gigi gw kembali ngilu luar biasa. Belum semenit ia mem bor, beliau mengeluarkan kembali bor kecilnya dan mengeluh kepada asisten teknis."Nggak muter nih, mas".

Alamaaaak. Udah lah membuat gigi gw ngilu, alatnya gak berfungsi rupanya. Macam2 aja nih bu dokter,. Serius sikit,dalam hati gw. Cuma desingnya aja yg gede, fungsionalitas, nol besar.

Nggak berapa lama, setelah asisten membetulkan bor dengan tang kecil nya, sang drg mulai kembali hendak melakukan drilling. Seketika drilling dimulai, semacam asap putih keluar dari mulut gw, yg gw yakini adalah kikisan gigi gw yg di bor oleh sang dokter. Rasa ngilu kembali bersarang, kali ini lebih dalam.

"Wah,,,ternyata di dlm bolong ny udah gede, hari ini disterilkan dulu aja ya, mas, minggu depan balik lagi". Beliau mengambil ntahapanamanyaitu - macam garam putih - lalu mengatur nya ke dalam bolongnya gigi gw dengan pinset besi miliknya. Setelah itu, dengan komposit - bener gak si - beliau menutup sementara lubang yg menganga itu.

"Dikumur mas, udah selesai kok"

Gw manut. Setelah dikumur2 beliau mengingatkan lagi untuk kembali pada minggu depan. Haaaah ... minggu depan kan ujian, emang harus sama dokter yang sama ya ???

ps : gimana cadogi , ada yg kurang lengkap dari paparan laporan pemeriksaan kali ini ??




Tidak ada komentar:

Posting Komentar