Kamis, 09 Oktober 2008

Harmonis dalam PJJ bagian 1


PJJ selalu menjadi bahasan yang menarik. Hal ini dikarenakan karakteristik hubungannya yang berbeda dari hubungan konvensional. PJJ atau Pacaran Jarak Jauh juga tidak jarang memakan korban. Seringkali kita dengar, temen, atau sahabat kita, atau mungkin diri sendiri, mengalami kendala dalam melakoni PJJ ini.

PJJ sering ditemui bagi pasangan yang sudah ber-xxx dari SMA, kemudian melanjutkan kuliah di tempat yang berbeda,beda kota, universitas yg beda kota, lintas negara dan satu kota beda area. Kendala utama nya sudah jelas dari nama PJJ itu sendiri, yaitu JARAK. Tapi, benarkah jarak sedemikian rupa tidak bisa diatasi ? Di era yang seperti ini ?

Jawabannya susah-susah-susah (bukan susah2 gampang loh ya). Susah juga sih, bahkan gw sendiri pernah mengalami kegagalan dalam meretas episode PJJ gw. Hehe....tapi, yah setidak nya gw ingin berbagi hasil pemikiran gw,trik2 apa yg bs digunakan,tools2 apa yg kita punya dan media yang bisa kita pakai. Kalo ad yg kurang, bisa ditambahkan di bagian comment.

1. Kesepakatan,Konvensi atau apapun namanya itu.

Yak,sebelum berpisah dan mengumbar jarak dalam PJJ, coba disepakati dulu sama pasangan masing-masing. Apakah setuju melakoni PJJ ini. Sekalian dibicarain juga kira2 gmn ny, hubungan nya masi jalan dan kesulitan yg bisa dihadapi. Ini langkah penting. Semua nya bisa bermula atau berakhir disini. Kalo ternyata hasil keputusan adalah tidak sepakat, alias mungkin tidak kuat,ya dipatuhi,daripada ribet. Mungkin berpisah lebih baik daripada tersiksa dalam jarak. Berakhirlah hubungan itu dikesepakatan ini. Sedih ya ? Yaiyalah,masa ya iya sir.

Kalo ternyata disepakati untuk lanjut, terus dan dicoba. Oke. Konsisten. Nah, kalo lo milih tidak sepakat dan berpisah, lo mungkin gak perlu untuk baca point2 berikutnya...kalo lo memilih untuk PJJ, sapa tau poin2 berikutnya berguna. You choose!!!

2. PWM

Hehe. Ini juga sangat penting. Lebih penting ketika kita sudah menyepakati PJJ ini. Ingatlah, nantinya kita akan berpisah dengan jarak dalam kurun waktu yg tidak terprediksi. Kita kudu punya tiga hal ini percaya-waspada-mawas diri. Karena kita gak bisa ketemu sering-sering, kita kudu punya rasa percaya dalam kadar yg wajar (wajar lo ya, bukan besar) kepada pasangan kita di kota / negara seberang. Percaya bahwa ia sayang sama kita, percaya bahwa ia bakal mencobatuksetia kepada kita, percaya bahwa ia konsisten dengan kesepakatan di awal. Percaya sudah, bagus!!! Tapi kita juga perlu waspada dan mawas diri. Gak usah terlalu takut2 juga tp. Semacam preventif lah. Jadi, gak perlu terlalu parno dan alih2 waspda, lo malah ngelarang ini itu sama pasangan lo. Misalnya, “jangan keluar bareng ama co bedua doang”, atau “kabar2in tiap hari, sepulang nya kuliah”, atau “jangan pake baju yg ‘aneh’” dan sebagainy. Yang ada ce/co lo malah bete dan sebel. Kalo bisa, lo harus punya ‘agen’ disana yg bisa memberi kabar2 terbaru selaen terima kabar itu dr ce/co lo. Biasanya kan , kalo masuk univ yg berbeda, ad tuh temen2 SMA lo yg masi bareng sama pasangan lo. Nah itu juga bisa dicoba. Hehe ... temen bantu temen lo ya , bukan pager makan temen !!!

4. Faktor X

Ini bisa gw sebut faktor keberuntungan/ketidakberuntungan atau faktor eksternal juga bisa. Barangkali lo gak beruntung aja, ce lo terlalu cantik, jadi banyak yg seneng, dan ternyata yg seneng lebih baek dari lo. Atau, ce lo berada di fakultas yg orang nya kebanyakan cantik, atau tempat pasangan lo miskin lawan jenis dan sebagainya. Faktor2 ini juga kadang membantu.Beneran. Membantu banget malah, hehe .....


1 komentar:

  1. hi salam kenal ya...:)
    http://fridaynight1987.blogspot.com/2008/11/susahnya-pjj-bag-2.html

    BalasHapus